Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
 pena biru2

Kenal Lebih Dekat PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia)

Kenal Lebih Dekat PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia). Hai …. Hai …. Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal PAFI? Jika belum, ini saatnya kamu mengetahui tentang PAFI. Aku pribadi cukup terlambat mengetahuinya, padahal mereka ada sejak lama dan tentunya memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan para anggotanya. Meskipun aku bukan seorang tenaga medis maupun orang yang mengambil jalur pendidikan farmasi, tetapi aku tahu peran PAFI dalam masyarakat tidak bisa dianggap remeh. Ingin mengenal PAFI lebih rinci? Yuk, simak penjelasan berikut.  

1.     Pembentukan PAFI

Sebelum membahas tentang asal mula PAFI, dari judul yang ada sudah bisa ditebak jika PAFI merupakan sebuah singkatan yaitu Persatuan Ahli Farmasi Indonesia.


Persatuan ahli farmasi Indonesia


Pada tanggal 13 Februari 1946, dibentuk suatu organisasi yang dinamakan “Persatuan Ahli Farmasi Indonesia“ di Yogyakarta. Organisasi tersebut terbentuk dengan harapan bisa menjadi wadah dalam menghimpun semua tenaga yang bakti dan bekerja di bidang Farmasi, Sebagai organisasi, tentu PAFI memiliki visi misi terbaik bagi semua.

Pada awalnya organisasi PAFI ini memiliki citra sebagai kumpulan komunitas asisten apoteker. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, PAFI telah berevolusi menjadi organisasi profesi farmasi berbasis tenaga teknis kefarmasian. Anggota yang terhimpun dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Ahli Madya Analis Farmasi, dan Asisten Tenaga Kefarmasian lulusan SMK keahlihan farmasi serta AA. Bagian ini pun telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 dan Undang-Undang No 36 Tahun 2014. Sehingga, lingkup anggota PAFI semakin terbantang dan berkembang,

 

2.     Tujuan PAFI

Ada beberapa butir tujuan dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia di antaranya (1) mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, (2) mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia, (3) mengembangkan dan meningkatkan pembangunan farmasi Indonesia, serta (4) meningkatkan kesejahteraan anggota.

 

3.     Cabang PAFI

PAFI tak hanya berdiri dengan satu organisasi pusat, tetapi juga memiliki cabang yang membuat organisasi lebih rinci dan merata.

Cabang Persatuan Ahli Farmasi Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia baik di provinsi maupun kota serta kabupaten. Contohnya, PAFI Kabupaten Gresik, PAFI Surabaya, PAFI Lampung, PAFI Samarnda, PAFI Kupang, dll. Mereka pun memiliki website resmi yang dapat diakses oleh anggota, misalnya PAFI Kupang yang memiliki website https://pafikupang.org/


PAFI


4.     Webstite PAFI Kupang

Website PAFI Kupang terbentuk untuk memenuhi tujuan dan kegiatan dari para anggota yang ada di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Websiter tersebut memiliki beberapa menu dan submenu yang bisa diakses untuk umum maupun untuk para anggota. Menu tersebut mengandung informasi berupa profil PAFI, seminar, berita, loker, syarat rekom SIP/SIK TTK, merchandise, dll.

Bagi kamu yang ingin mengakses informasi secara optimal, kamu bisa registrasi di web tersebut. Ketika kamu telah menjadi anggota, kamu bisa mendapatkan informasi seputar lowongan kerja, seminar, berita, dsb secara rinci dan lebih gamblang.


PAFI Kupang


Registrasi online pada website tidaklah rumit. Kamu cukup mengisi formulir dengan alamat email, password, nama, NIK, tanggal lahir, dan jenis kelamin. Nantinya, pendaftaran akan dievaluasi dan jika sesuai kamu bisa langsung menjadi anggota.

Dengan pemanfaatan platform digital seperti ini, tentu saja organisasi PAFI berjalan lebih sistematis, makin bermanfaat, dan dapat membuat PAFI lebih dekat dengan tujuan awal mereka.

Nah, itu tadi seilas info yang bisa membuat kamu lebih tahu dan mengenal PAFI. Bagi kamu yang berdomisili di Kupang juga memiliki profesi maupun lulus dari pendidikan farmasi tetapi belum bergabung dengan PAFI, kamu bisa segera mendaftarkan diri dan selamat bergabung!


Posting Komentar untuk "Kenal Lebih Dekat PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia)"