Menambah Skill Menulis Non-fiksi untuk Menjadi Blogger dengan Skill Academy
Menambah Skill Menulis Non-fiksi
untuk Menjadi Blogger dengan Skill Academy. Dalam hidup, jika satu jalan tertutup
untukmu, percayalah akan ada jalan lain yang bisa kamu lalui. Apakah buruk?
Tidak, dengan usaha dan niat berjuang yang kuat, jalan yang dilalui akan lebih
baik bahkan dari jalan yang sebelumnya telah tertutup.
Begitulah aku mencoba berpikir
tentang karierku saat ini. Sebelumnya, aku adalah seorang guru honorer di
sebuah SMA swasta. Setahun ke belakang, aku juga menjadi guru honorer di sebuah
sekolah dasar negeri. Aku bekerja dengan niat dan usaha optimal. hingga aku
dapat membuat murid-muridku bersemangat dalam belajar serta mengikuti berbagai
lomba. Untuk pertama kalinya, aku menjadi pembimbing lomba sastra dan muridku
mendapat juara dua tingkat kota. Selain itu, aku juga mengarahkan murid-murid
terpilih untuk lomba secara daring dan dapat masuk dalam jajaran penulis
terpilih tingkat nasional.
Lalu, saat semuanya terasa mulus
dan penuh nikmat, alur hidupku berubah. Aku menikah dengan seseorang yang telah
menjadi pilihan jauh sebelum aku bekerja sebagai guru. Aku dibawa ke Surabaya
untuk tinggal bersama suami setelah itu. Meninggalkan keluargaku,
murid-muridku, dan tentu saja pekerjaanku. Awalnya sangat berat. Aku merasa
cukup frustasi karena selama ini hanya satu profesi yang terpikirkan olehku
yakni sebagai pendidik.
1.
Saat Aku Berusaha Kembali, Ada Saja yang
Membuatku Berhenti
Cahaya belum meredup. Aku membuka pikiran lebar-lebar dan berpikir aku
bisa menjadi pendidik di kota yang baru. Aku mulai melamar di beberapa sekolah
dan mendapat panggilan. Aku senang melakukan hal tersebut, karena profesi
impianku sejak kecil akan ketekuni kembali. Namun, dua bulan pernikahan sebuah janin tumbuh dengan penuh keajaiban. Allah langsung memberikan
janin di perutku saat aku mengira hamil adalah sesuatu yang harusnya kuhindari
saat itu. Akan tetapi, aku tetap bahagia dan bersyukur dengan kehadiran buah
hati. Seluruh keluarga pun bahagia. Dengan kehamilan itu, impianku untuk
mencari kerja di bidang pendidikan pun kembali pupus. Suami tidak mengizinkanku
untuk kembali bekerja di sekolah. Suami bilang aku boleh melakukan apapun,
asalkan di rumah saja.
Aku tidak tahu bagaimana mendapatkan pekerjaan yang cocok dengan hanya
di rumah saja. Aku mencari informasi di internet dan menemukan beberapa jawaban.
Aku bisa membuka les kecil-kecilan di rumah. Akan tetapi, suami tidak begitu
suka jika ada orang asing berada di rumah. Dia telah mewanti-wanti aku untuk
tidak membuka les baik untuk anak kecil maupun yang telah pada tingkat menengah
atas. Lalu, aku sempat berpikir untuk menjadi pemilik toko kecil atau warung
yang menjual produk kebutuhan rumah tangga. Namun, untuk membuat warung semacam
itu membutuhkan modal yang tidak sedikit. Kemudian, aku berencana menjadi
pekerja lepas, tetapi aku merasa skill-ku belum mumpuni untuk hal tersebut.
Segalanya dirasa sulit. Aaku mencoba berpikir lebih dalam lagi tentang apa yang
benar-benar kuinginkan dan bisa aku lakukan di tengah-tengah aktivitasku
sebagai istri saat ini.
Suatu ketika, suami bercerita jika salah seorang sahabatnya berprofesi
sebagai blogger. Dia mengelola blog dan membuat tulisan untuk mendapatkan uang.
Suami pun memberi saran untuk aku melakukan pekerjaan seperti itu. Mungkin tidak bisa mendatangkan
penghasilan dalam waktu dekat. Tapi suami tahu aku suka menulis dan pekerjaan
blogger akan menyalurkan hobiku, ceritaku, sekaligus berpotensi menghasilkan
uang nantinya.
Aku tertarik dengan saran yang diberikan oleh suami. Namun, aku
memiliki basic tulisan fiksi, bukan
non-fiksi. Tulisan non-fiksi yang kubuat jauh lebih lemah dibandingkan tulisan
fiksiku. Hal tersebut menjadi sebuah kendala. Akan tetapi, aku tidak menyerah
mentah-mentah. Aku akan berusaha mencari celah agar sebuah jalan terbuka untukku
melangkah.
2.
Mengikuti Program Kartu Prakerja Sebagai Satu
Jalan Harapan
Saat aku mengira tidak ada pekerjaan yang benar-benar cocok bagiku. Ada
secercah harapan yang datang. Bulan April tahun 2020, pendaftaran Kartu Prakerja
dibuka. Program pemerintah tersebut berguna bagi siapa saja yang ingin
meningkatkan skill dan nantinya berkesempatan untuk mendapatkan kerja yang
lebih layak maupun berwirausaha dengan fondasi yang telah mantap. Aku pribadi
sangat antusias dengan program tersebut. Aku mulai mendaftar dan berharap dapat
lolos pada gelombang tersebut.
Alhamdulillah, aku lolos. Aku dinyatakan lolos dan menerima bantuan
kartu prakerja. Selain mendapatkan uang 600 ribu dalam empat bulan, aku juga
memiliki saldo pelatihan sejumlah 1 juta. Saat itu aku belum tahu akan kupakai
di mana dan untuk apa saldo prakerja tersebut. Ada banyak lembaga dan ragam
kelas saat itu. Namun, aku melihat sebuah kelas yang kurasa akan cocok untuk
menambah skill baru. Saat itu, kelas pelatihan yang kuambil adalah Kuasai
Teknik Storytelling & Creative Writing untuk Non-fiksi.
3.
Meningkatkan Skill dan Membuka Potensi Baru
Melalui Skill Academy
Dari sinilah aku benar-benar merasakan Manfaat Skill Academy. Kelas
yang aku pilih di platform online bersertifikat tersebut merupakan kelas yang
membuatku Berani Maju dan bersemangat hingga kini.
Saat itu kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk
Non-fiksi memiliki harga normal kisaran Rp 500.000,00, tetapi sedang diskon hingga
aku membelinya dengan harga Rp 161.000,00 saja. Kelas online di Skill Academy tersebut
memiliki beberapa media untuk menyampaikan materi di antaranya video, dokumen,
dan webinar di akhir kelas. Namun, saat aku memeriksa kembali kelas tersebut di
tahun 2021 ini, sistem pembelajaran sedikit berubah. Jika dahulu ujian hanya
ada di akhir kelas, saat ini terdapat ujian pada setiap materi pokok yang
disampaikan. Kemudian, webinar yang ada untuk melengkapi pelatihan saat ini
ditiadakan.
Kelas yang aku pilih untuk menunjang skill menulis ini memiliki pre-test di awal pembelajaran. Kemudian
disusul dengan 10 materi pokok yang berisi 13 video, 1 file ringkasan, 1 ujian individu,
1 ujian akhir, dan satu webinar. Dari sekian banyak ilmu yang disampaikan dalam
kelas ini, ada beberapa hal yang membekas hingga sekarang. Materi pokok yang
benar-benar kuingat yakni sebagai berikut.
A.
Menjadi Penulis Kreatif
Dalam kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk
Non-fiksi aku mendapatkan bimbingan bagaimana cara menjadi penulis kreatif yang
baik. Awalnya, aku kira penulisan kreatif lebih cenderung pada tulisan fiksi,
ternyata tidak. Penulisan kreatif diperlukan dalam tulisan non-fiksi untuk membentuk bacaan yang enak dibaca, ringan, dan tidak terlalu kaku. Pada penulisan kreatif
ini, penulis bukan hanya menyajikan fakta-fakta sebagai sumber informasi,
melainkan mengolah kata yang tepat agar tulisan tersebut membangun emosi. Sehingga, meskipun berupa tulisan non-fiksi tetapi imajinasi yang
berkembang tetap dibutuhkan dan menjadi penunjang penting.
B.
Mahir Penulisan untuk Brand
Dalam kelas ini, aku juga mendapatkan pengetahuan baru tentang
bagaimana membuat tulisan untuk sebuah brand.
Jika aku menjadi penulis non-fiksi nantinya, ada kemungkinan aku akan menilai
sebuah produk dengan bentuk tulisan. Bisa juga memasarkan sebuah brand agar lebih
dikenal oleh masyarakat.
Di kelas pelatihan ini, aku semakin mengerti bagaimana tulisan bisa memberi
dampak positif pada produk, brand,
dan orang-orang sekitar. Jadi, menciptakan tulisan untuk brand bukanlah
sesuatu yang asal-asalan. Semua harus bisa dipahami dan dipertanggung jawabkan.
C.
Masalah Umum yang Dihadapi Penulis
Sebagai penulis, tidak mungkin perjalanan yang dilalui akan selalu
mulus. Adakalanya seorang penulis mengalami writer
block. Di pelatihan ini, aku mendapatkan tips tentang bagaimana cara mengatasi
writer block jika sewaktu-waktu aku
mengalaminya. Jika kendala semacam itu datang, seorang penulis tidak boleh
panik, tetapi juga tidak diperbolehkan untuk terlalu meremehkan. Dalam situasi
tersebut beberapa tindakan perlu dilakukan agar masalah tersebut tidak
berkepanjangan.
D.
Pengembangan Karier
Di pelatihan Skill Academy yang satu ini, aku tak hanya mendapatkan
pengetahuan seputar cara menulis dan mempelajari kendala sebagai penulis
non-fiksi. Akan tetapi, aku juga mendapatkan beberapa pandangan pekerjaan atau
profesi yang bisa aku tekuni dengan skill-ku
sebagai seorang penulis. Pekerjaan atau profesi tersebut di antaranya content
writer, copywriter, blogger, dan translator. Ada banyak peluang untuk masuk
dalam profesi tersebut. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki risiko. Pemateri
menjelaskan bagaimana cara kerja mereka dan apa saja kelebihan serta kekurangan
dari pekerjaan tersebut.
Selain empat poin yang aku utarakan, masih banyak materi yang
dijelaskan di kelas Kuasai Teknik Storytelling & Creative Writing untuk
Non-fiksi. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa mengambil kelas pelatihan tersebut
di Skill Academy.
Aku sangat beruntung bisa belajar hal baru di Skill Academy. Setelah
menjalani pelatihan di platform
tersebut, aku mengetahui beberapa hal positif dari mereka. Perlu diketahui, aku
mengambil kelas di Skill Academy setelah melahirkan dan bayiku berumur satu
bulan. Sebagai ibu baru, tentu aku harus memiliki fokus yang lebih pada bayiku.
Meskipun begitu, aku bisa menyelesaikan kelas pelatihanku dengan baik dan
mendapatkan nilai yang memuaskan. Hal tersebut menandakan jika aku
bersungguh-sungguh dalam belajar dan Skill Academy memberikan jalan ideal untukku yang sedang dalam kondisi terbatas. Berikut beberapa keunggulan Skill Academy yang
aku rasakan selama mengambil kelas pelatihan di sana.
A.
Trainer yang Andal
Kelas pelatihan yang aku ambil dipimpin oleh Kak Meutia Azzura yang
berprofesi sebagai content creator di salah satu perusahaan yakni Ogilvy
Indonesia. Sebagai trainer, Kak Meutia Azzura memiliki cara penyampaian yang
enak. Biasanya, kelas berbasis online lebih sulit diikuti ketimbang kelas
offline. Akan tetapi, jika trainer yang mengampu kelas tersebut memiliki
keahlian yang sesuai dan memiliki penyampaian yang pas, tentunya kelas akan
dirasa lebih mudah serta menyenangkan. Peran trainer sangat penting di kelas
pelatihan sepeti ini. Jika penyampaian materi terasa alot, tentu orang-orang
yang mengikuti pelatihan tersebut
malah merasa terbebani.
B.
Waktu Kursus yang Fleksibel
Kelas pelatihan yang aku ambil di Skill Acdemy memberikan keleluasaan
bagiku untuk belajar kapanpun dan di manapun. Aku tidak perlu terburu-buru
untuk menyelesaikan kelas. Aku bisa mendengarkan penjelasan trainer di jam-jam di mana aku sedang senggang.
Aku bisa melakukannya saat siang hari maupun saat bayiku terlelap di waktu
malam. Dengan begitu, aku bisa benar-benar fokus dan belajar. Aku tidak perlu
memecah konsentrasiku sebagai ibu baru yang harus merawat bayi dan seorang
pembelajar yang harus memperhatikan materi.
Waktu yang fleksibel ini dapat dirasakan oleh semua pengguna. Seumpama
kamu adalah seorang pegawai di suatu perusahaan, kamu bisa mengakses kelas
setelah kamu sepulang kerja. Sehingga aktivitas yang kamu lakukan tidak akan
terganggu dan kamu pun dapat mengikuti pelatihan dengan lancar.
C.
Materi Mudah Dicerna
Bagiku, poin ini berhubungan erat dengan trainer. Materi atau ilmu yang
diberikan akan tersalurkan dengan baik jika trainer mengisi posisinya secara optimal .
Di kelas yang aku ambil, media video yang disajikan sangat mudah
dipahami. Tidak ada materi yang dirasa berputar-putar maupun sulit untuk
diikuti. Selain media video, terdapat pula ringkasan yang berisi garis besar
pembelajaran. Sehingga, anggota kelas pelatihan dapat melihat ringkasan
tersebut untuk mengingat kembali materi-materi yang telah diberikan sebelumnya.
Ditambah lagi, pengguna memiliki akses untuk membuka kembali kelas yang telah
usai.
4.
Berani Maju dengan Skill Baru yang Mumpuni
Setelah lulus ujian dan mendapatkan sertifikat, aku semakin percaya
diri untuk memulai langkah baru dalam menulis non-fiksi. Dari sekian banyak
pekerjaan yang berpotensi, aku melirik blogger sebagai profesi yang bisa
kutekuni. Selain karena suami pernah menyarankan hal tersebut, kini aku telah
memiliki ilmu yang dapat mendukung blogku. Aku bisa membuat konten tulisan yang
menarik, informatif, dan terpercaya.
Akupun bertekad untuk mewujudkan apa yang aku inginkan. Aku membuat
akun blog dan suami membelikanku domain untuk blog tersebut. Blog yang awalnya
bernama belakang ‘blogspot.com’ berubah
menjadi ‘.com’. Berbekal kelas pelatihan yang kulakukan di Skill Academy,
saatnya aku mengeksekusi apa yang telah kupelajari dan mengembangkan blog ini.
Sebenarnya dunia blog bukan hanya masalah konten berkualitas, tetapi
juga ada tentang SEO yang rumit dan merepotkan. Belum lagi aku harus
menyisihkan waktu untuk bisa mengisi blogku dengan artikel yang berkualitas.
Aku harus merelakan sedikit waktu tidur dan waktu luang lainnya untuk melakukan
pekerjaan ini. Namun, aku tidak menyesal. Karena jalan ini sudah kupilih dan
ini akan menjadi simbol eksistensi bagiku. Meskipun aku terlihat
seperti ibu rumah tangga biasa, tetapi aku dapat berbagi pada dunia melalui
tulisan dan memiliki pekerjaan yang bermanfaat bagi diri sendiri, juga orang
lain.
5.
Menjadi Beauty Blogger yang Berpenghasilan
Sekarang, blog yang kubangun pertengahan tahun lalu memiliki sekitar 70 artikel. Awalnya, blog ini bersifat gado-gado alias campuran. Ada tulisan seputar ibu dan anak, kecantikan, jalan-jalan, edukasi, cerpen, dsb. Sampai sekarang pun seperti itu. Namun, seiring berjalannya waktu, konten yang kubuat mengerucut dan membuat blogku dipandang sebagai blog yang memiliki niche (tema) kecantikan. Hal tersebut tidak salah pula, karena blogku memiliki menu tersendiri untuk beauty yakni skincare, make up, dan fragrance.
Alhamdulilah, blogku berjalan dengan baik hingga sekarang. Aku
mendaftarkannya dalam Google Adsense akhir tahun lalu dan lolos. Belum berpenghasilan
besar, tetapi ada harapan untuk mendapatkan penghasilan dari sana nantinya.
Selain itu, beberapa kali aku mendapatkan kerjasama dengan brand perawatan
kulit dan kecantikan. Sebagai seseorang yang memiliki antusias tinggi terhadap
produk beauty, dengan senang hati aku
melakukan honest review di blog ini.
Apakah aku langsung mendapatkan penghasilan dengan cara ini? Jawabannya
tidak. Awalnya, aku hanya melakukan barter. Sebuah brand memberikan produk gratis dan aku memberikan pengalaman review gratis. Kemudian blog semakin
berkembang, memiliki beragam artikel sebagai referensi dan beberapa brand pun
mulai melakukan penawaran.
Aku sangat senang menekuni bidang ini. Jujur saja, aku bukan beauty blogger terkenal. Aku masih
meraba-raba dan terus berkembang. Namun, aku merasa di sinilah skill menulis
dan kreativitasku bisa tersalurkan. Aku mendapatkan wadah yang tepat untuk
lebih bermanfaat dan mempertahankan eksistensiku sebagai seorang perempuan yang
tak hanya berkutat dengan pekerjaan rumah. Semoga blog ini berjalan lancar dan
aku bisa mengisi posisiku sebagai blogger yang berkualitas serta ibu terbaik
untuk anakku.
Begitulah Skill Academy membuka
peluang untukku menjadi seorang blogger. Kemudian mengerucut menjadi blogger
yang didominasi oleh tulisan beauty. Menoleh
ke belakang, melepas pekerjaan sebagai pendidik dan banting setir menjadi
blogger terbilang sangat jauh dari prediksi. Bagiku, semua ini bukan hal remeh.
Butuh keberanian untuk mengambil langkah semacam ini. Bukan tindakan yang buruk pula. Tindakan yang buruk adalah jika kita hanya diam di tempat
dan tenggelam dalam kesedihan semata. Mungkin banyak orang lain di luar sana yang
memiliki situasi sepertiku. Merasa kurang bermanfaat karena sesuatu yang
ditekuni selama ini telah lenyap. Dengan takdir tersebut, baiknya kita
mengambil peluang baru. Bukan hanya pasrah dengan keadaan yang menghimpit,
tetapi berani maju untuk menjadi lebih baik. Terima kasih Skill Academy telah
memberi dampak positif padaku, seorang ibu muda yang sekarang senang berkutat dengan pekerjaan (tulisan) yang berbau beauty.
Kerennnnya menjadi guru pembimbing hingga muridnya sukses menjadi juara. Sebuah prestasi yang sangat bagus ini.
BalasHapusMeski sekarang udah nggak jadi seorang guru lagi, tapi dengan meningkatkan skill di Skill Academy, semoga membuka jalan untuk menjadi blogger yang sukses ya... Selalu ada jalan menuju kesuksesan, dan semuanya tergantung dari diri kita.
Wah skill akademy. Saya sempat ambil paket yang 1 Juta disitu Mom, yang judulnya 'Menjadi Youtuber Profesional' kalau nggak salah. Sudah sekitar 1 tahun yang lalu soalnya. Di dalamnya juga ada ilmu tentang creative writing. Seru pokoknya, ada exam dan sertifikatnya juga.
BalasHapusAq udah daftar prakerja mbak tapi belum dapet sih. Kalo dapet bakal seneng banget soalnya pengen ngembangin skill menulis
BalasHapusSalut ama mba Nur, bisa kompromi ama suami, dan akhirnya lewat suami juga ya dpt jalan untuk mengembangkan diri melalui blog. Semoga makin moncer ya blog biutinya. Tinggal bikin kategori tutorial nih...
BalasHapusSelamat ya Mba Nur, udah dapat sertificate of complexion euy. Jadi pengen juga saya. Asiknya di Skill Acaeemy begitu ya.
BalasHapusSemoga makin sukses ya mbak.
BalasHapusSaya suka baca ulasan soal beauty di blog ini. jadi tahu dan kenal banyak brand kosmetik setelah sering mampir ke sini
Ada kelas story telling juga ya, wah cocok nih buat bloger, bagaimana membuat tulisan nonfiksi semenarik mungkin dan enak dibaca ya. Pingin juga ah ambil kelasnya di Skill Academy ini, kereen
BalasHapusSelamat Mbaaak.... Satu langkah lebar menuju masa depan.
BalasHapusSaya juga merasa bahwa memperbaiki atau menambah skill baru sebagai blogger sangat diperlukan. Agar survive dan bisa berkibar di kontes-kontes menulis.
Sekali lagi selamat ya
Selamat Mbaaak.... Satu langkah lebar menuju masa depan.
BalasHapusSaya juga merasa bahwa memperbaiki atau menambah skill baru sebagai blogger sangat diperlukan. Agar survive dan bisa berkibar di kontes-kontes menulis.
Sekali lagi selamat ya
Alhamdulillah ya Mbak, walau di rumah tetap bisa melakukan hal yang disukai dan menghasilkan doong.
BalasHapusSkill Academy ini bermanfaat banget buat yang benar-benar ingin nambah pengetahuan dan mengasah skills lebih tajam lagi, mana sekarang lagi banyak promonya pula yaakk.. jadi pengenn belajar terus kan jadinya :)
Selamat ya mba, semoga tambah semakin sukses. Aku juga, masih banyak belajar hal-hal yang diperlukan sebagai blogger. Yok kita semangat mba hehehe ...
BalasHapusRezeky itu memang ada diberbagai jalan, yang penting berbakti dulu sama suami, salut mba.. semoga bisa trs berkembang dan sukses untuk karir yg sekarang ya...tetap semangat....
BalasHapusKeren mba! Asli deh nyesel ga pernah daftar kartu prakerja. Semiga nanti ada lagi dan aku mau ikutan kalo ada pelatihan menulis
BalasHapusAki berulang x daftar di prakerja jg krn memang ingin mengasah dan melatih kemmpuan menulis mbak tp sllu gagal
BalasHapusAku juga alumni kartu prakerja gelombang 1 mba . Cuma aku ngambil kelas memasak hehe tapi emang pelatihan online sangat membantu banget sih dijaman ini
BalasHapusWah, asyik banget... semoga aku lulus kartu prakerja gelombang selanjutnya. Ingin banget nambah bahasa lain selain inggris
BalasHapusaku belum pernah daftar kartu prakerja ... nanti coba tak daftar biat bisa ikuti pelatihan skillnya ya ...
BalasHapusMba aku menemukan tulisanmu ini mengigatkanku, bahwa aku belum meluluskan kelas ini nih :) weekeng ini aku agendakan untuk lulus mbaaa xixix makasi mba
BalasHapusAku juga sempat ikut kelas di skill academy kak, enak banget ternyata, gampang diakses dan pilihan kursusnya beragam banget, jadi bisa disesuaikan dengan passion dan sering banget ada diskon hihihi
BalasHapusJadi pengen coba kelas skill academy nya nih 😁 makasi moms infonya
BalasHapusWah jadi semangat tuk nulis lagi. Blog saya rada2 terbengkalai. Jadi pengen ikut kelas menulis online lagi kalau ada waktu senggang
BalasHapus