Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Koordinatif (Koordinatif) & Subkoordinatif (Bertingkat)
Pengertian dan Contoh Kalimat
Majemuk Koordinatif (Setara) & Subkoordinatif (Bertingkat). Jika di artikel sebelumnya kita membahas gugus konsonan dan gugus vokal, sekarang kita akan membahas kalimat. Dalam bahasa
lisan maupun tulisan sering kita memakai kalimat majemuk. Kalimat majemuk ialah
kalimat yang berisi lebih dari satu klausa. Kalimat majemuk tersebut di
antaranya kalimat majemuk setara atau yang biasa disebut sebagai kalimat
majemuk koordinatif dan kalimat majemuk bertingkat atau sering disebut dengan
kalimat majemuk subkoordinatif. Apa pengertian dari dua jenis kalimat majemuk tersebut?
Apa saja konjungsi dalam kalimat ini dan bagaimana contohnya? Yuk, simak
pembahasan berikut ini.
1.
Pengertian Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)
Apa kalimat majemuk setara atau koodinatif itu? Yakni kalimat yang
menggabungkan dua klausa atau lebih, masing-masing memiliki kedudukan atau
posisi sama. Sehingga dua klausa tersebut tidak ada yang berperan sebagai
klausa atas dan bawah. Klausa yang ada tidak terikat satu sama lain. Klausa di
dalam kalimat majemuk koordinatif ini memiliki kedudukan yang imbang. Jika
digambarkan akan seperti gambar berikut.
Agar lebih mudah memahami, perhatikan contoh kalimat majemuk koordinatif atau setara berikut ini.
Moenbi mengunjungi Hayya dan dia membawa
buah mangga.
Kalimat majemuk setara atau koordinatif : Moenbi mengunjungi Hayya dan dia membawa buah
mangga.
Klausa pertama
: Moenbi mengunjungi Hayya
Konjungtor :
dan
Klausa kedua :
Dia membawa buah mangga
Krisna mendapat nilai sembilan sedangkan
Moenbi mendapat nilai delapan.
Kalimat majemuk
setara atau koordinatif : Krisna mendapat nilai sembilan sedangkan Moenbi
mendapat nilai delapan.
Klausa pertama
: Krisna mendapat nilai sembilan
Konjungtor :
sedangkan
Klausa kedua :
Moenbi mendapat nilai sembilan
2. Contoh Konjungsi dan Kalimat Majemuk Koordinatif (Setara)
Untuk mengetahui apakah kalimat tersebut adalah kalimat majemuk
koordinatif, kita bisa melihatnya dari konjungsi dan klausa yang ada pada
kalimat tersebut. Sekilas info, konjungsi ialah kata sambung yang menyambungkan
dua klausa atau lebih. Konjungsi yang biasanya muncul untuk kalimat majemuk
koordinatif (setara) yakni atau, tetapi, serta, lagipula, padahal, hanya, sedangkan, melainkan, maupun…, baik…,
dll.
Berikut beberapa contoh kalimat majemuk koordinatif (setara) yang menggunakan konjungsi yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya.
·
Zen datang ke rumah Andine atau Andine yang datang ke rumah Zen?
·
Bu Kiara sudah menegur, tetapi Agus tidak mau meminta maaf.
·
Sang guru merasa kesal serta kecewa terhadap siswa tersebut.
·
Rizka tidak masuk sekolah, lagipula dia malas belajar.
·
Kris tidak jelek, hanya kurang merawat diri.
·
Lilla suka matematika, sedangkan Olla suka Bahasa Indonesia.
·
Avo terus mengerjakan pekerjan rumah, padahal dia sudah lelah.
·
Sani bukan anak pemilik rumah, melainkan anak pembantu di rumah itu.
3.
Pengertian Kalimat Majemuk Subkoordinatif (Bertingkat)
Kalimat majemuk bertingkat atau yang biasa dikenal sebagai subkoordinatif merupakan kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika kalimat majemuk setara tidak memiliki keterikatan satu sama lain, kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa yang berkaitan antara satu dengan lainnya.
Untuk lebih memahami jenis kalimat ini, perhatikan contoh kalimat majemuk subkoordinatif berikut.
Lelaki itu berkata bahwa kekasihnya
mencintai pemuda lain.
Kalimat
majemuk bertingkat : Lelaki itu berkata bahwa kekasihnya mencintai pemuda lain.
Klausa pertama
: lelaki itu berkata
Konjungtor :
bahwa
Klausa kedua :
kekasihnya mencintai pemuda lain
Jaya menjadi linglung sejak ditinggal Yana.
Kalimat
majemuk bertingkat : Jaya menjadi linglung sejak ditinggal Yana.
Klausa
pertama : Jaya menjadi linglung
Konjungtor :
sejak
Klausa kedua :
(Jaya) ditinggal nikah Yana
Pada contoh kedua, subjek klausa kedua lesap pada klausa pertama. Karena
dua klausa tersebut berada dalam satu kalimat, sehingga tidak ada masalah
dengan subjek yang muncul pada klausa pertama dan tak tertulis secara gamblang pada
klausa kedua. Hal tersebut juga dilakukan untuk membuat kalimat majemuk lebih
enak dibaca dan berterima.
4. Contoh Konjungtor dan Kalimat Majemuk Bertingkat
(Subkoordinatif)
Seperti kalimat majemuk sebelumnya, untuk menentukan kalimat majemuk
subkoordinatif dapat juga dikenali melalui konjungsi (kata sambung) dan klausa
yang disajikan. Dalam kalimat sederhana, mungkin memperhatikan konjungsi yang
dipakai sudah cukup. Namun, pada kalimat yang kompleks memperhatikan tiap klausa
yang ada juga tak kalah pentingnya.
Contoh konjungsi atau kata sambung yang sering muncul dalam kalimat
majemuk subkoordinatif di antaranya sesudah, sebelum, sejak, ketika, kala,
sehingga, sementara, jika, bila, andai, sekiranya, agar, supaya, meskipun,
walaupun, seperti, bagaikan, daripada, sebab, karena, dengan, tanpa, dll. Cotoh
kalimat majemuk subkoordinatif (bertingkat) sebagai berikut :
·
Andai
saya memiliki dia, saya akan menjaganya sebaik mungkin.
·
“Kamu harus belajar supaya naik kelas.”
·
Mbah Seno sedang mengaji ketika tsunami menerjang kota.
·
Engkau lenyap di pelupuk mata kala cinta ini merekah.
·
Ilma mati setelah
peluru itu menembus dadanya.
·
Janji rutin berolahraga agar tubuhnya kembali sehat.
·
Jika
Jay menyadari cinta Septi untuknya, dia pasti menyesal telah pergi dari kota
ini.
·
Proyek jalan tol itu berhasil karena mendapatkan dana yang cukup.
·
Tanpa
alat pernapasan yang memadai, dia pasti sudah mati.
·
Gempa yang melanda Jogja sangat kuat sehingga membuat banyak rumah ambruk.
Nah, itu tadi pembahasan tentang
pengertian dan contoh kalimat majemuk setara (koordinatif) serta kalimat
majemuk bertingkat (subkoordinatif). Selain pengertian dan contoh kalimat,
terdapat juga contoh konjungsi yang sering muncul pada dua jenis kalimat
majemuk tersebut. Sekali lagi perlu diingat, kalimat majemuk dapat dibedakan
dari konungsi yang menyambungkan klausa satu dengan lainnya. Namun, pada
kalimat yang lebih sulit, tak hanya konjungsi yang dilihat, tetapi juga klausa
yang membangun kalimat tersebut. Semoga pembahasan pada artikel ini bermanfaat dalam
pembelajaran bahasa. Terima kasih sudah menyimak dan sampai jumpa di artikel
selanjutnya.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk Koordinatif (Koordinatif) & Subkoordinatif (Bertingkat)"