Hutan Kota Pakal Surabaya yang Instagramable
Ada yang pernah dengar jika
Surabaya juga memiliki hutan? Memang tidak sepenuhnya hutan yang hijau dan luas
seperti hutan-hutan pada umumnya. Namun, hutan kota Surabaya cukup menyumbang
oksigen dan pemandangan asri di Surabaya. Hutan
Kota Pakal Surabaya merupakan salah satu hutan kota yang dimiliki oleh
Surabaya. Hutan kota ini terletak di Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal, Surabaya
bagian barat. Hutan kota ini tidak berada di pusat Kota Surabaya, tetapi berada
di bagian barat yang dekat dengan perbatasan antara Surabaya dengan Gresik.
Saat pertama kali dibuka, banyak
orang menganggap jika hutan kota yang satu ini mirip dengan suasana rindang di
Tretes maupun Pacet di wilayah Mojokerto. Apalagi jika pengunjung datang di
kala musim hujan. Suasana sejuk dan rindang membuat pengunjung merasakan
sensasi berbeda dari sudut kota metropolitan kedua ini.
Pada bulan Desember tahun lalu
yakni tahun 2019 saya mengunjungi Hutan
Kota Pakal Surabaya bersama suami untuk sekadar jalan-jalan. Karena lokasi
dari tempat wisata tersebut cukup dekat dari rumah. Saat itu saya sedang hamil
di usia trimester ketiga dan kegiatan jalan-jalan akan membuat saya makin
sehat. Selain itu, katanya bayak jalan juga bisa bikin lahiran lancar. Hem…
entah benar atau enggak tapi alhamdulilah proses lahiran saya lancar.
Berbekal google maps saya menuju
lokasi wisata tersebut. Saat itu keadaan sedang teduh. Tidak begitu panas, juga
tidak begitu mendung. Sehingga cocok untuk aktivitas di luar. Nah, inilah
pengalaman saya saat berkunjung di Hutan Kota Pakal.
Rel Kereta dan Lokasi yang Tersembunyi
Awalnya saya kira Hutan Kota Pakal Surabaya tersebut berada di sisi
jalan raya. Ternyata, lokasinya jauh dari ekspektasi saya. Untuk menemukan
Hutan Kota Pakal, saya dan suami harus memasuki sebuah gang kecil menuju arah
utara hingga bertemu dengan perlintasan kereta api. Nah, saat kami sudah
menemukan rel kereta tersebut, di seberang rel itulah terdapat Hutan Kota
Pakal. Jadi, jika kamu berpikir objek wisata ini bisa dilihat saat kamu
melintasi jalan raya menuju Benowo, jawabannya adalah salah besar.
Nah, lokasi yang tersembunyi seperti ini sebenarnya bisa menjadi
kekurangan dari objek wisata yang satu ini. Karena, tempat wisata yang susah
diakses terkadang membuat pengunjung malas untuk berangkat ke sana. Apalagi
dengan lokasinya yang harus ditempuh dengan gang-gang kampong yang kecil,
pengunjung pasti kebingungan dan berpotensi untuk kesasar.
Sementara itu, adanya perlintasan rel kereta api sendiri menjadi sebuah
keunikan dari Hutan Kota Pakal Surabaya. Perlintasan tersebut merupakan jalur
aktif, sehingga ketera bebas lalu-lalang di kawasan tersebut. Ditambah, tempat
parkir sepeda motor maupun mobil cenderung terbatas dan berada di sisi
perlintasan kereta secara langsung. Pasti ada perasaan was-was juga bagi
pengendara yang parkir di sana. Mereka harus menoleh kanan dan kiri untuk
memastikan tidak ada kereta yang sedang melintas.
Untuk masalah parkir, biaya parkir sepeda motor dikenakan sebesar tiga
ribu rupiah. Sementara untuk mobil maaf, saya lupa menanyakannya pada tukang
parkir. Kemungkinan biaya parkir bisa dua atau tiga kali lipat dari motor.
Dengan adanya perlintasan kereta tadi, pengunjung diimbau untuk selalu
waspada. Karena kereta yang melintas di sana tidak melakukan mode perlahan
seperti saat berada di persimpangan jalan besar semacam di depan Royal Plaza
Surabaya. Jadi, kehati-hatian perlu dtingkatkan. Selain itu, jika saat
berkunjung kita kurang waspada, di sana terdapat penjaga parkir sekaligus
pedagang yang akan selalu memperingatkan sekaligus meneriaki jika terdapat
pengunjung yang menyeberang menuju hutan kota saat kereta lewat. Pihak Hutan
Kota Pakal Surabaya tidak memungut biaya masuk. Hanya dikenakan biaya parkir,
setelah itu kita bisa bebas masuk di lokasi wisata tersebut.
Spot Terbaik
Hutan Kota Pakal Surabaya memiliki jalan utama yang dihiasi oleh pohon
cemara dan pagar rendah di tepiannya. Menurut saya, jalan ini merupakan spot
foto paling oke di sana. Jadi, saat weekend dan pengunjung ramai, jalan inilah
yang paling penuh di antara yang lainnya. Di samping jalan besar tersebut,
terdapat semacam danau kecil atau empang yang kurang terawat. Sayang sekali,
karena jika bagian tersebut dioptimalkan, maka keindahan Hutan Kota Pakal akan
semakin bertambah.
Di samping jalan utama terdapat beberapa jalan yang bercabang. Pada
jalan tersebut terdapat lengkungan semacam atap berongga yang terbuat dari
bambu. Lengkungan tersebut juga ditumbuhi oleh tumbuhan menjalar. Tumbuhan
menjalar tersebut masih renggang, belum rimbun hingga menutupi bagian atas. Namun,
lengkungan itu sudah membuat pemandangan semakin indah untuk diabadikan. Selain
pohon cemara yang berjejar di sepanjang jalan, terdapat puluhan tanaman lainnya
yang tumbuh di Hutan Kota Pakal Surabaya. Nama-nama tanaman tersebut tertulis
pada sebuah papan informasi. Selain informasi tentang nama tumbuhan, ada juga
denah yang menunjukkan bagian-bagian pada hutan kota ini. Sayangnya saya tidak
sepenuhnya menelusuri dan berkeliling karena banyak tempat yang sedang mengalami
perbaikan.
Kebersihan Lokasi
Dari segi kebersihan, saat saya datang ke Hutan Kota Pakal Surabaya ada
beberapa titik lokasi yang masih kotor. Sangat terlihat berbagai jenis sampah
yang berserakan terutama sampah plastic bekas kemasan makanan ringan. Bagaimana
bisa seperti itu? Entah karena pengunjung yang malas membuang sampah pada
tempatnya atau memang mereka tidak melihat beberapa tempat sampah yang telah
disediakan di beberapa sudut di Hutan Kota Pakal.
Sesungguhnya dari penataan tempat sampah itu sendiri sudah bagus. Saya
dengan mudah menemukan mereka untuk membuang botol minuman dan kemasan makanan
ringan. Sehingga, cukup misterius mengapa masih banyak sampah yang bertebaran
di beberapa lokasi. Jadi, sebagai pengunjung yang baik, di manapun tempatnya,
sebaiknya tetap menjaga kebersihan dan membantu petugas kebersihan agar beban
tugas menjadi lebih ringan. Mungkin ada anggapan “Petugas kebersihan dibayar
buat kerja,” tetapi bukan itu yang harus dimengerti. Hal paling baik adalah
menumbuhkan sebuah kebiasaan yang bermanfaat. Alangkah baiknya jika kebiasaan
yang kita miliki bisa membuat karakter kita lebih mulia.
Saat saya berkunjung di Hutan Kota Pakal Surabaya, kebetulan ada
beberapa orang yang juga sedang menikmati suasana dan pemandangan di tempat
tersebut. Ada beberapa anak SMA yang bermain-main sembari mengambil gambar. Mungkin
untuk koleksi gambar di media social. Ada sepasang sejoli yang membawa kamera
untuk pemotretan profesional. Ada juga keluarga yang sengaja datang untuk
sekadar merasakan piknik di objek wisata yang murah nan hijau ini.
Lelah berkeliling, saya beristirahat di sebuah bangku di sisi jalan
utama. Bangku tersebut terbuat dari rangkaian bambu yang disatukan. Bangku tersebut
tidak hanya satu, tetapi banyak. Selain bangku bambu ada juga kursi kayu dan
kursi yang terbuat dari semen (atau semacam itu). Warna dari tempat duduk
tersebut juga beragam. Ada warna coklat, hijau, kuning, dan merah. Tempat
sampah yang tersedia pun begitu.
Dan Lain-Lain
Jika kebetulan kalian tidak membawa makanan dan minuman saat
berkunjung, kalian bisa membelinya di salah satu warung yang ada di sisi tempat
parkir. Untuk harga saya tidak bisa memastikan apakah sama dengan harga yang
ada di luar ataukah naik seperti di tempat-tempat wisata. Jadi, jika memang
tidak membawa bekal, baiknya jangan lupa membawa uang.
Yup. Itu tadi sekilas tentang
Hutan Kota Pakal Surabaya. Semoga tempat wisata tersebut bisa diolah lebih baik
lagi hingga banyak pengunjung yang bisa mengakses sekaligus merasakan
kenyamanan. Sejauh ini sebenarnya sudah baik, tetapi tentu dengan perbaikan di
sana sini akan membuat Hutan Kota Pakal lebih baik lagi. Perbaikan bukan hanya
pada hutan kota itu sendiri, tetapi juga akses masuk menuju lokasi dan
keselamatan dalam kawasan sekitar hutan kota.
Mungkin selama pandemi Covid-19
ini kita tidak bisa melakukan perjalanan menyenangkan baik di dalam maupun di
luar kota. Namun, New Normal mulai diberlakukan secara bertahap dan kegiatan
jalan-jalan mulai bisa dilakukan. Jadi, semoga pandemi ini lekas berlalu dan
kita bisa melakukan New Normal dengan perasaan lega. Tetap jaga kesehatan dan nantikan artikel
selanjutnya ya. Terima kasih dan sampai jumpa.
Wah harus kesini ini
BalasHapusUcupindo.blogspot.com
siap kak :)
Hapuskeren mba kota besar surabaya. oia main2 juga ke bandar lampung bnyk pantai nya loh �� https://whatsapk.app
BalasHapussiap kak :)
Hapusinfo bagus ini...tpi fotonya kurng dari pemandangan sekitar kakak...akan lebih baik perbanyak foto sekitar dan serlfinya dikurangi
BalasHapusizin nitip link y kak
https://www.batangkayu.com/2020/06/aplikasi-kloning-dan-larangannya.html
siap kak terima kasih masukannya hehehhee
Hapusohhh surabaya begitu banyak cerita.... kangen aku...
BalasHapusback ya ka www.kangaris.eu.org
Oh ini taman kota surabaya..suasananya mengingatkan saya kisah dengan mantan di taman kota bekasi. Artikelnya sy abadikan di blog 3 tahun lalu, check this out https://irfanarrasyid5.blogspot.com/2017/08/storywithgirl-halte-rawa-semut.html?m=1
BalasHapusMasih banyak Tempat wisata di daerah Jawa Timur yang belum gw kunjungi. Ini aja gw mau rencana ke Malang, tapi malah ada pandemi... zzzzz...
BalasHapusInfonya lengkap, bisa sangat ngebantu orang yg lagi cari info tentang hutan kota pakal Surabaya.
BalasHapusHutan seperti ini harus dilestarikan,,dan sebaiknya para pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya,,,
BalasHapuswah info tempat wisata baru nih saya belum tahu lho kalo di Surabaya ada hutan kotanya
BalasHapussemoga kapan-kapan bisa mampir kesana
Tulisan yang bagus, harus di kunjungi kalo mudik ke jawa timur nih
BalasHapusLITERACY MILITET
Sepertinya bagus pemandangannya, tetapi sayang tempat tinggal dan jarak dari sini kesana sangat jauh...
BalasHapusPengen banget nih ke sini.. Belom kesampaian terus gegara corona.. Semoga cepet pergi deh corona : )
BalasHapusWih spotnya keren keren..
BalasHapusHarus kesana nih kayaknya, tp nunggu si covid pergi dulu deh biar gak koid hehehehe
tio
iotoMagz
Ternyata ada juga tempat wisata yaang menarik di surabaya
BalasHapusFoto-fotonya kurang banyak nih semoga bisa ditambah yah.
BalasHapusBelajar dari pandemi sih aku suka karena udara lebih bersih sejak orang-orang #DiRumahAja
Surabaya makin kesini makin keren ya.. terakhir ke surabaya tahun 2018.
BalasHapusSemoga diberi kessmpatan untuk berkunjung kesana lagi